Seseorang SMS sahabat karibnya: "Bro, aku lagi butuh 500 ribu, penting banget, darurat. Please, tolong pinjami aku dulu".
Sahabatnya membalas: "Tunggu barang setengah jam ya bro, insya Allah nanti aku transfer".
Sudah lewat dari 1/2 jam . . satu jam . . tapi sahabatnya
tidak juga memberi kabar. Ketika ditelpon pun ternyata HP nya tidak
aktif.
Ia pun kecewa kepada sahabatnya itu. Ia merasa sahabatnya
meninggalkannya. Bahkan setelah dua jam berlalu HP sahabatnya belum juga
bisa dihubungi, tidak aktif!
Ia pun mengirim SMS kepada sahabatnya, isinya:
"Selama ini aku tidak pernah mengecewakanmu bro. Selama ini
kita saling bantu. Kita sudah seperti saudara. Tapi kenapa sekarang
engkau lari dariku?! Apa salahku?!"
Tapi status pengirimannya PENDING, belum terkirim.
15 menit kemudian, sahabatnya menelpon. Baru saja ia
bertanya kepada sahabatnya kenapa tidak bisa dihubungi, tiba-tiba ada
SMS masuk ke HP sahabatnya.
"Sebentar ya bro, aku matiin dulu, ada SMS masuk, aku takut ini SMS penting".
Ternyata SMS yg tadi dikirim, baru saja sampai ke HP sahabatnya itu. Setelah dibaca, sahabatnya menelpon kembali dan berkata:
"Astaghfirullah, semoga Allah mengampunimu, brooo . . Aku
tidak bermaksud mematikan HP untuk lari darimu. Aku mematikan HP karena
aku sedang menjual HPku untuk membantu kebutuhanmu. Lalu, dari sisa
penjualan, aku belikan HP second agar bisa menghubungimu".
*****
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa..." (QS. al-Hujuraat/49:
12)